Hi Bunda all over Indonesia, dari Sabang sampe Merauke..
Apa kabarnya? Ju-Ni masih berjuang bikin artikel ini, bunda boleh loh kasih kritik dan saran yang membangun, karena Ju-Ni bukan penulis ahli, tapi sedang otw jadi penulis.. Ju-Ni ga ngerti apa itu EYD, apa itu MD, DM.. puyeng euy.. Yang penting bisa dimengerti ya, kan zaman now xixixi..
Anak-anak zaman now ini ada yang mengatakan generasi hightech, generasi yang dari lahir sudah kenal touch screen dan internet. Bahkan sekolah-sekolah sekarang jika memberikan tugas kepada muridnya, murid itu harus cari jawabanya dari internet. Wow yah.. Dulu zaman Ju-Ni sekolah tugasnya kliping dan gunting dari koran hahaha..oopsss ketauan deh Ju-Ni umurnya berapa...
Kemanakah lompat karet, bekel, congklak, tak benteng, tak nyamuk, tak jongkok.. Permainan-permainan seperti ini yang membuat kita-kita the bundas jadi bisa bersosialisasi, punya banyak temen dan bahkan dapet pacar karena main permainan tersebut. Betul kan?
Generasi sudah berubah, begitu juga dengan cara kita mendidik anak-anak kita, tidak bisa dengan cara yang sama ketika kita belajar dulu. Anak zaman now kesukaanya main media social, bikin vlog, main game online dan ga jarang juga yang addicted sama hp-nya, sampai ga bisa lepas. Wah, akibatnya fatal loh bunda.. Anak kita jadi jarang main di luar dan senengnya sama hp atau tabletnya aja bahkan sampai stalking orang di instagram, bukan hanya itu, tetapi bahaya pornografi yang hanya sejauh genggaman mereka. iiih..
Sekedar berbagi hal lainya, Ju-ni pernah ngobrol dengan seorang pemuda, dan ia mengakui bahwa punya pacar dari dunia maya.. Tak pernah ketemu dengan si doi tapi bisa fall in love denganya.. Ini gimana ya?
Dunia semakin kejam? Yes, this is the world that we’re living.. Tetapi apa yang bisa kita perbuat? Sebagai orangtua, Ju-Ni encourage para bunda untuk tidak terlalu dini memberikan si touch screen tablet atau Hp. Tunggu waktunya saja sekiranya bunda pertimbangkan tepat waktunya untuk memberikan hp / tab tersebut.
Jika tidak dimulai dari orangtua untuk mendisiplin, siapa lagi yang bisa? Jangan sampai terlambat, ketika sudah addicted akan kesulitan melepaskanya..
Yuuk bunda, selamatkan generasi penerus kita dari addicted gadget, kembalikan mereka kepada budaya anak-anak yang bermain di luar, bersosialisi dengan tatap muka, bukan dengan tatap tablet.