Thursday, February 28, 2013

About Us

Salam Sejahtera bagi Ibu-Bapak sejagat raya Indonesia!

Bingung dan susah cari kostum untuk anak?
Mengamati perkembangan anak-anak terutama di generasi modern ini, KOSTUM menjadi suatu kebutuhan bagi pentas di sekolah, ulang tahun, Event organizer, dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Sebab itu, kami hadir untuk menolong terutama Ibunda yang selama ini mungkin kesulitan dalam mencari kostum-kostum yang harus dipakai oleh putra dan putri tercinta.
Dengan misi untuk melayani dan memenuhi kebutuhan Anda melebihi apa yang diharapkan, kami hadir meramaikan situs-situs di Indonesia. Butik yang nyaman bagi buah hati Anda juga kami hadirkan di Jakarta.

Our Unique Selling Points :
  1. Sebagian besar kostum-kostum kami relatif baru
  2. Penyewaan dapat dilakukan secara online
  3. Kami tidak menyewakan kostum bertemakan halloween  atau gothic (hantu, seram, dll) yang dapat merusak karakter dan kejiawaan anak.
  4. Kostum kami siap dipakai dan tidak perlu dicuci pada saat pengembalian
 Our pleasure to serve you..


Babyku - Sewa Kostum Anak
Ruko Harco Mangga Dua Blok L No.30 Lt. 3
Jl. Arteri Mangga Dua Raya, Jakpus 10730
021-70880626, What's App 081808282840
PIN BB 7CB0FFF1 atau 2B979C41

HALLOWEEN


Sewakostumanak.com

Mengapa Kami tidak menyewakan kostum Hallowen? Banyak diantara ibunda yang menghubungi kami untuk mencari kostum-kostum tersebut untuk memenuhi kebutuhan di event-event sekolah bagi anak tercinta mereka.
Mari kita telusuri bersama mengenai sejarah Halloween. 

Diambil ringkas dari Wikipedia dan sumber-sumber lainnya.
Halloween adalah tradisi perayaan malam yang diadakan setiap tanggal 31 Oktober dan terutama dirayakan di Amerika Serikat. Tradisi ini berasal dari Irlandia dan dibawa oleh mereka yang berimigrasi ke Amerika Utara. Dan biasa dirayakan oleh anak-anak dengan memakai kostum-kostum yang menyeramkan dan berkeliling dari pintu ke pintu tetangga meminta permen atau coklat sambil berkata “Trick or Treat!” Trick disini berarti dijahili atau Treat memberikan coklat atau permen.
Halloween identik dengan setan, penyihir atau hantu goblin dan disimbolisasi oleh labu yang dibentuk wajah menyeramkan bernama Jack O Lantern.  Pada mulanya Halloween merupakan perayaan bagi orang Kelt zaman Kuno yang dikenal dengan sebutan Samahain yang menurut tradisi kuno merupakan masa bagi para pemeluk agama berhala untuk memotong ternak sebagai persediaan makanan untuk musim dingin. Bangsa Gael kuno percaya bahwa pada tanggal 31 Oktober adalah hari dimana pembatas orang mati dan dunia orang hidup terbuka dan orang mati tersebut membahayakan orang yang masih hidup dengan membawa penyakit dan merusak hasil panen. Maka orang Gael merayakan hal tersebut dengan membakar tulang-tulang hewan yang disembelih dan memakai topeng dan kostum untuk berpura-pua sebagai arwah jahat sebagai cara untuk berdamai dengan mereka.

Halloween saat ini tidak hanya dirayakan di Amerika, tetapi sudah merambah ke Indonesia dimana notabene-nya tidak memiliki budaya Halloween sebelumnya, namun karena budaya barat cukup mempengaruhi sehingga Indonesia pun mengikuti arus tersebut. Sudah banyak sekolah-sekolah yang ikut merayakan Halloween ini dan untuk mengadakan perayaan tersebut sepantasnya ditimbang-timbang lagi mengingat akan latar belakang dari Halloween tersebut.   Pada prinsipnya, setan-setan atau iblis kita kenal sebagai sosok yang jahat, seram, dapat mempengaruhi pikiran dan hati, dan berbagai sifat iblis yang tidak ada positive-nya sama sekali, dan kostum-kostum yang dibuat itu disesuaikan dengan wajah dan karakter dari si iblis. Kostum-kostum seram dipakaikan kepada anak-anak dan mereka akan menirukan gaya-gaya yang menyeramkan seperti setan-setan itu. Dan kami yakin sekali bahwa tidak ada satupun yang mengharapkan anak-anak ibunda dan ayahanda menjadi sama seperti setan-setan.  

Halloween merupakan cara iblis untuk mengelabui manusia bahwa tidak masalah menjadi sama seperti mereka dan menjadi bagian di dalamnya. Memang ada yang mengatakan bahwa merayakan Halloween hanya untuk “having fun”, namun kiranya ibunda dan juga ayahanda bijaksana, dengan mengikuti Halloween berarti turut mendukung hari perayaannya setan-setan dan menjadikan anak-anak kita sebagai objek. Untuk “having fun” perlu ada bataszn-batasan tertentu.  Kita adalah manusia yang diciptakan serupa dan segambar dengan sang pencipta, dengan tubuh, jiwa dan raga yang sempurna, bukan seperti setan-setan yang seram, hendaknya kita memandang diri sebagai makhluk yang diciptakan dengan karakter yang mulia.